Materi Bulllyiing
MATERI BULLYING
A. Pengertian
Bullying
Bullying berasal
dari kata bahasa inggris bully yang artinya gertak, menggertak, atau
mengganggu sedangkan makna luas dari bullying (Riauskina, Djuwita, dan Soesetio
: 2001) adalah salah satu bentuk perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak
lain yang lebih lemah darinya. Dengan kata lain, anak yang merasa lebih kuat
mendominasi anak yang dia pandang lebih lemah darinya.
Bullying juga
bisa dikatakan sebagai ancaman ataupun gangguan dari seseorang yang merasa
dirinya berkuasa sehingga korbannya bisa mengalami gangguan psikis berupa
stress, depresi, kecemasan yang berlebih, dan merasa hidupnya tidak akan aman
bila berada dilingkungan tersebut. Dengan kecanggihan teknologi diera globalisasi
ini, para pelaku bullying juga semakin dimudahkan dalam menjalankan aksinya
terhadap korban. Karena pembullyan bisa terjadi tidak hanya sekedar kontak
langsung,akan tetapi kontak tidak langsung pun sangat mungkin terjadi melalui
media sosial seperti facebook, twitter dan media sosial lainnya
B. Faktor Penyebab Bullying
Ada berbagai
faktor mengapa kasus bullyng bisa terjadi. Faktor-faktor tersebut bisa
dikolmpokka menjadi 2, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor penyebab yang berasal
dari dalam diri pelaku, misalnya faktor psikologis. Gangguan psikologis seperti
gangguan kepribadian ataupun gangguan emosi bisa disebabkan karena berbagai
masalah yang dihadapi oleh seorang anak. Banyak pelaku bullying dipengaruhi
oleh faktor psikologi. Tetapi umumnya perilaku bullying mereka dipengaruhi oleh
toleransi sekolah atas perilaku bullying, sikap guru, dan faktor lingkungan
yang lain. Selain itu, lingkungan keluarga juga mempengaruhi perilaku bullying.
Bully biasanya berasal dari keluarga yang
memperlakukan mereka dengan kasar (Craig, Peters & Konarski,1998, dan
Pepler & Sedighdellam, 1998, dalam Sciarra (2004; 353). Menurut Bosworth,
Espelage dan Simon (2001) dalam Aluede, Adeleke, Omoike, & Akpaida (2008; 152)
para bully biasanya laki-laki, populer, dan memiliki kemampuan sosial yang
bagus. Hal ini memudahkannya menarik banyak anggota dalam kelompok dan dengan
mudah dapat memanipulasi orang lain.
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang memicu terjadinya bullying ada
bermacam-macam, seperti contohnya pengaruh lingkungan (teman sebaya), keluarga
yang kurang harmonis, faktor ekonomi keluarga, dan acara televisi yang kurang
mendidik serta kecanggihan teknologi pada era globalisasi ini yang sangat
mungkin memicu terjadinya cyber bullying.
Alasan yang paling jelas mengapa seseorang menjadi
pelaku bullying adalah bahwa pelaku bullying merasakan kepuasan apabila ia “berkuasa” di kalangan teman sebayanya.
Selain itu, tawa teman-teman sekelompoknya saat ia mempermainkan sang korban
memberikan penguatan terhadap perilaku bullyingnya (Tim Yayasan Semai
Jiwa Amini, 2008; 14).
C. Dampak
Bullying
Sikap
seseorang di lingkungannya bisa menjadi tanda orang tersebut nyaman dengan
lingkungannya atau justru merasa jauh dari rasa aman dan nyaman berada di
lingkungan tersebut. Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak
kemungkinan sedang mengalami bullying disekolah antara lain :
1.
Kesulitan untuk tidur
2.
Mengompol ditempat tidur
3.
Mengeluh sakit kepala atau perut
4.
Tidak nafsu makan atau muntah-muntah
5.
Takut pergi kesekolah
6.
Menangis sebelum atau sesudah
kesekolah
7.
Sering pergi ke UKS
8.
Tidak tertarik pada aktifitas sosial
yang melibatkan murid lain
9.
Sering mengeluh sakit sebelum pergi
ke sekolah
10. Sering
mengeluh sakit kepada gurunya, dan ingin orang tua segera menjemput pulang
11. Harga
dirinya rendah
12. Perubahan
drastis pada sikap, perilaku, cara berpakaian, atau kebiasaannya
13. Lecet atau
luka
Anak yang
menjadi korban bullying baik secara fisik ataupun secara mental
biasanya akan mengalami trauma yang besar dan depresi yang akhirnya
menyebabkan gangguan mental dimasa yang akan datang. Gejala kelainan mental
yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak secara umum anak tumbuh menjadi
pribadi yang mudah cemas, sulit berkonsentrasi, mudah gugup dan takut.
Tanda-tanda yang terjadi pada anak yang mennjadi korban bullying :
1.
Kesulitan bergaul
2.
Merasa takut datang kesekolah
sehingga sering bolos
3.
Ketinggalan pelajaran
4.
Mengalami kesulitan berkonsentrasi
mengikuti pelajaran
5.
Kesehatan fisik dan terganggu
D. Cara
Mengatasi Bullying
Usaha yang
dapat dilakukan untuk mengatasi bullying dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Usaha Preventif (pencegahan)
Usaha tersebut bisa berupa preventif (pencegahan)
tetapi juga bisa dengan membuat para pelaku bullying tidak akan melakukan bullying lagi
kepada siapapun. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting, karena anak
yang biasanya terlibat dalam masalah seperti ini adalah mereka kurang mendapat
perhatian dari orang tua mereka dan berasal dari keluarga yang retak keharmonisannya
(broken home)
Usaha preventif yang bisa kita lakukan adalah
menanamkan sejak dini kepada anak bahwa kita semua saling bersaudara dan harus
saling mencintai antar sesama, memberikan nilai-nilai keagamaan kepada anak,
sehingga anak akan berpikir bahwa jika menyakiti orang lain pasti akan
mendapatkan dosa. Orang tua juga perlu mengawasi pergaulan anak, agar anak
tidak salah dalam bergaul dan salah dalam berteman, karena pengaruh teman
sebaya sangat besar dalam perkembangan diri seorang individu. Selain itu orang
tua juga harus mengawasi apa yang ditonton oleh anak ketika menonton televisi,
karena tayangan televisi saat ini justru banyak menampilkan sinetron dengan
adegan-adegan yang tidak patut untuk dilihat oleh anak, cenderung menampilkan
pergaulan yang bebas, kehidupan yang serba mewah, bahasa yang dipergunakan pun
cenderung alay, dan terkadang banyak sinetron yang menampilkan
adegan-adegan anak yang sering membantah nasihat dari orang tua mereka.
2.
Kuratif
Sedangkan untuk mengatasi tindakan bullying yang
sudah terlanjur terjadi adalah dengan memberikan treatment kepada anak yang
bersangkutan, dan bagi anak yang beresiko menjadi korban bullying,
hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi korban bullying antara
lain :
a.
Jangan membawa barang-barang mahal
atau uang berlebihan
b.
Jangan sendirian, karena pelaku
bullying akan melihat anak yang menyendiri sebagai mangsa yang potensial
c. Jangan mencari gara-gara dengan pelaku bullying,
dan jika terperangkap dalam situasi bullying maka percaya dirilah. Jangan sampai
terlihat lemah dan ketakutan. Serta harus berani melapor kepada guru atau
orangtua
Comments
Post a Comment